Memanusiakan Anjing

Dalam perjalanan hidup manusia selalu ada pergeseren baik itu tata nilai, etika atau pun norma itu sendiri. Bicara tentang manusia selalu ada sisi menarik untuk dikaji baik sisi pribadi atau sebagai anggota masyarakat.

 Ada bahasa sunda sedikit kasar, nyeleneh dan mungkin menyakitkan untuk profesi yg satu ini ” sopir” ari sare siga anjing ari dahar siga raja, sedikit menyakit kan untuk owner ketika melihat pemandangan dia makan selalu lahap dan menikmati sekali, menu makan nya jangan ditanya, pasti selalu enak tapi cobalah tuan lihat ketika dia tidur hampir jarang ditemukan sopir tidur dipenginapan apalagi di hotel bagi nya merebahkan dan menilap kaki nya berjam jam itu hal biasa yg terpenting mata bisa tertutup lalu terbangun untuk memulai aktifitas nya kembali.

Profesi yg luar biasa dan mulia tentunya…dia bertaruh nyawa diatas pedal gas nya, hanya untuk sesuap nasi dan senyum manis istri dan anak2 nya.

Dari alur kisah cerita kenyataan diatas kita mengambil hikmah dan perenungan bahwa kita sembagai manusia harus Memanusiakan manusia,yaitu menghargai dan menghormati setiap individu dengan cara memberikan apresiasi kepada hasil karya mereka, terlepas dari segala kelebihan dan kekurangan yang mereka miliki.kita sebagai makhluk sosial tidak mungkin hidup sendiri dan berdiri sendiri, tentunya perlu kehadiran individu lainnya dalam menjalani kehidupan di dunia.maka sebagai insan sosial manusia harus menciptakan harmoni dan saling menghargai tanpa melakukan tindakan yang merendahkan atau menyakiti hati.

Penerapkan konsep memanusiakan manusia juga membutuhkan kecintaan dan kasih terhadap sesama manusia. Kasih kepada sesama berarti kita dapat menghargai dan menghormati orang lain sesuai dengan martabatnya. Dalam konteks ini, kebahagiaan sejati adalah ketika kita mampu memberikan bantuan dan dukungan kepada sesama manusia.

Memanusiakan manusia berarti kita mengedepankan sikap mau membantu,memperhatikaun sesama manusia dengan lebih humanis dan menghargai setiap individu dengan kecintaan dan kasih sayang yang tulus kepasa sesama manusia.

Tulisan ini terinspirasi ketika menerima tamu jam 3 pagi dini hari,datang bersama supir mengantarkan barang terlihat cukup lelah supirnya,lalu mencari nengok ksna sini mencari tempat istrihat entah seperti apa tempatnya yang penting bisa memejamkan mata walau hanya sekejap.mata saya tertatap kepada dia dan merenungi bahwa penomena ini menjadi refleki bagi kita tentang pemaknaan hidup bahwa sebagai manusia kita harus saling sayang menyayangi,toleransi dan mengasihi agar kita bisa memanusiakan manusia. Saya menyapa kepada semua supir yang ada di jagat alam raya ini agar tetap semangat menjalani hidup ini memenuhi ruang kehidupan dengan penuh syukur dan makna agar kelak kembali kepada sang ilahi,kembali dengan senyum dan ikhlas.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *