Sukabumi — Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Kharisma Sukabumi menyelenggarakan kegiatan Curah Pendapat dan Diskusi Terbatas bertajuk “Prospek dan Tantangan STAI Kharisma Menuju Institut Kharisma Nusantara (IKN)”. Kegiatan ini berlangsung dengan penuh semangat dan optimisme, diikuti oleh jajaran pimpinan, dosen, dan pemangku kepentingan kampus yang memiliki perhatian besar terhadap masa depan institusi pendidikan ini.
Ketua STAI Kharisma Sukabumi, Ade Nurpriatna, membuka acara dengan menekankan pentingnya kolaborasi tim, kreativitas, dan keseriusan dalam pengelolaan perguruan tinggi. Ia menegaskan bahwa transformasi menuju Institut Kharisma Nusantara bukan sekadar perubahan nama, melainkan mencakup peningkatan mutu secara menyeluruh.
“Kita butuh ide-ide kreatif, kerja sama lintas divisi, dan kesungguhan untuk membawa kampus ini menjadi lembaga pendidikan tinggi yang unggul dan terpercaya,” tegasnya.

Wakil Ketua I Bidang Akademik, Ade Ismatullah, yang menjadi pengantar dalam diskusi tersebut, menyoroti pentingnya dukungan struktural dan teknis yang solid dalam proses transformasi kelembagaan. Ia menekankan bahwa perubahan ini membutuhkan kesiapan nyata dalam aspek akademik, administratif, dan kualitas sumber daya manusia (SDM).
“Kita tidak bisa hanya berangan-angan. Perubahan ini memerlukan kesiapan nyata dalam semua lini,” ujarnya.
Diskusi semakin dinamis dengan hadirnya Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M), Mulyawan Safwandy Nugraha, sebagai pemantik diskusi. Dalam paparannya, ia menekankan urgensi kesiapan institusi dalam menyambut hadirnya program studi baru, seperti Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), Ekonomi Syariah, Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) jenjang S1, serta Program Pascasarjana Pendidikan Agama Islam (S2).
“Hadirnya program-program studi baru ini adalah peluang besar yang harus kita sambut dengan strategi yang matang dan sikap optimis,” ungkapnya.
Sejumlah tokoh internal kampus turut berkontribusi dalam diskusi ini, di antaranya Kun Nurachadijat, Deny Ahmad Jaelani, Muh. Hasan Marwiji, dan Adi Rosadi. Mereka memberikan pandangan kritis dan konstruktif demi kemajuan institusi di masa depan.
Kegiatan ini menjadi langkah awal yang strategis dalam menyatukan visi seluruh elemen kampus untuk menyongsong perubahan besar. Semangat kebersamaan dan komitmen yang terbangun menunjukkan bahwa STAI Kharisma siap melangkah menuju jenjang baru sebagai Institut Kharisma Nusantara dengan penuh kebanggaan dan kepercayaan diri.